EnglishTangerang (19/12/2023) – Kementerian Perhubungan resmi membuka Posko Pusat Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 pada Selasa 19 Desember 2023. Posko ini tersedia 24 jam dan memiliki 2 shift (08.00 WIB – 20.00 WIB dan 20.00 WIB – 08.00 WIB) selama 2 minggu, hingga tanggal 3 Januari 2024.
Pembukaan posko ini merupakan upaya untuk meningkatkan kolaborasi antara pemangku kepentingan (stakeholder) di lingkungan perhubungan guna melakukan pemantauan transportasi dan meingkatkan pelayanan transportasi saat periode libur Nataru 2023/2024.
Menteri perhubungan menyampaikan point-point yang menjadi fokus pada posko angkutan natal 2023 dan tahun baru 2024 kali ini adalah :
- Memastikan kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi
- Memastikan kesiapan layanan angkutan (seperti, kesiapan angkutan cadangan)
Data dari WHO juga menyebutkan terjadi trend peningkatan kasus Covid dibeberapa negara dengan varian EG 5. Dengan peningkatan tersebut Menteri Perhubungan menghimbau untuk dapat mengantisipasi agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid di Indonesia.
Setelah pembukaan Posko Pusat Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dilanjutkan dialog dengan beberapa instansi kementerian perhubungan baik Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian.
Kantor Otoritas Bandara Wilayah I Kelas Utama menyampaikan kesiapan Posko Angkutan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Pada momen Nataru kali ini Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan terjadi peningkatan angkutan udara domestik sebesar 12,5 % dan 15 % untuk angkutan udara internasional. Adapun tujuan domestik favorit pada saat momen nataru kali ini adalah Bandara Internasonal Kualanamu dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sedangkan tujan internasional favorit adalah Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok dan Umroh.
Mitigasi yang dilakukan oleh Kantor Otoritas Bandara Wilayah I terkait cuaca yang kurang baik pada masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 yaitu dengan berkoordinasi dengan JATSC dan AP II untuk dapat menjadikan bandara terdekat disekitar Bandara Internasional Soekarno-Hatta menjadi bandara alternatif (divert).
KNKT juga menambahkan masukan menghadapi cuaca yang kurang baik agar lebih konsern terkait kemungkinan Bird Strike yang mungkin akan terjadi akibat curah hujan yang meningkat. Serta konsern terhadap minimum visibility bandara dan standing water pada landasan pacu karena dapat membahayakan penerbangan, terutama saat pesawat landing.
Gallery & Files
